Suhu Naik pada saat Kemarau, apakah Hidroponik bisa Bertahan?
Musim Kemarau memiliki pengaruh terhadap budidaya tanaman hidroponik. Temperatur air akan turut meningkat sehingga mengakibatkan hal yang kurang baik bagi tanaman. Menurut BMKG, prakiraan Musim Kemarau 2022 di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami Awal Musim Kemarau 2022 pada kisaran bulan April hingga Juni 2022. Apabila musim kemarau datang, petani Hidroponik biasanya juga mulai mewaspadai suhu air pada hidroponik yang terlalu tinggi. Suhu Air Nutrisi ideal adalah berkisar 18 derajat sampai 25 derajat Celcius.
Suhu Air Nutrisi yang ideal sangat penting dalam Hidroponik. Dengan suhu yang ideal, tanaman dapat menyerap unsur hara dengan maksimal sehingga dapat tumbuh dengan baik. Jika suhu Air Nutrisi menjadi panas, maka dapat menyebabkan berkurangnya kandungan Oksigen terlarut dalam Air Nutrisi. Sedangkan Secara fisik, tanaman terlihat layu karena akar tanaman seperti di “rebus” oleh Air Nutrisi. Suhu Air Nutrisi yang panas dapat menyebabkan pH cenderung naik. Apalagi jika kualitas pupuk yang digunakan tidak mempunyai kemampuan pH Buffer. Akibatnya tanaman menjadi kesulitan untuk menyerap unsur hara.
Trik Cegah Suhu Air Nutrisi Hidroponik TERLALU Panas:
- Menambahkan kain flanel pada pot berongga tempat benih disemai/greenhouse/tempat yang mengelilingi hiroponik
- Cat warna putih/terang pada bagian-bagian yang terkena panas matahari langsung seperti gully, tandon Nutrisi, pot-pot/reservoir dalam sistem wick atau dutch bucket, bahkan Netpot yang umumnya berwarna hitam
- Memasukan air beku yang ada di dalam sebuah botol plastik, kemudian dimasukan ke dalam tandon. Ketika air di botol telah mencair, maka dapat diangkat dan dimasukan kembali ke dalam freezer untuk dibekukan kembali.
- Lakukan penambahan/penggantian Air Nutrisi pada tengah hari
- Tempatkan tandon/toren nutrisi di dalam tanah (dapat menurunkan suhu air nutrisi)
Tentang PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia (ASABI)
PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia (ASABI) adalah salah satu anak perusahaan dari PT Agricon yang merupakan perusahaan formulator pestisida nasional yang didirikan pada 1969. PT Agricon kemudian memperluas portofolio bisnisnya menjadi agrokimia, penyedia greenhouse, sistem irigasi, operator pengendalian hama, produk turunan kelapa, serta penyedia benih. Pada tanggal 1 Januari 2016, PT Agricon secara resmi bertransformasi sebagai perusahaan holding yang menaungi beberapa unit bisnis:
- PT Asia Gala Kimia (AGK): Produk agrokimia generik & B2B.
- PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia (ASABI): Penyedia produk pertanian modern dan urban; greenhouse, irigasi & hidroponik.
- PT Agricon Indonesia (ACI): Penjualan dan distribusi produk-produk Agricon.
- PT Panca Agro Niaga Lestari (PANL): Distributor nasional produk pendukung pertanian.